Pentingnya Sikap Mental Profesional Seorang Buruh Ataupun Juragan

Penting nya Sikap  Mental Profesional  Seorang Buruh Ataupun Juragan


Mata Kuliah : SOSIO DAN ETIKA

MUHAMMAD SYAUQI
2116R1172
STMIK HIMSYA SEMARANG
Soal 

1. A. Masih adakah profesionalitas dalam bekerja dengan benar-benar melaksanakan pekerjaan       dengan sepenuh hati?
   B. Mengapa Orang Perlu Profesionalitas dalam menjalankan pekerjaan?

2. Apa yang dimaksud dengan "Profesi bagian dari pekerjaan, Namun pekerjaan belum tentu bagian dari profesi? Jelaskan?

3. Jumlah Buruh Di Indonesia jauh lebih banyak dibanding negara maju lainnya, secara alamiah juragan cenderung menjadi Leader, Sedangkan buruh adalah follower, terkadang ada kejadian protes buruh yang seringkali di manifestasikan dengan kurangnya sikap mental profesional baik buruh maupun juragan (Investor). Berikan Opini Anda tentang " Mental Profesional hanya untuk Buruh atau Juragan?" Jelaskan Opini Anda?

Jawab

      Pengertian Profesionalisme menurut para ahli :

=>  Menurut Soedijarto (1990:57) mendefinisikan profesional sebagai perangkat atribut-atribut yang diperlukan guna menunjang suatu tugas agar sesuai dengan standar kerja yang diinginkan. Dari pendapat ini, sebutan standar kerja merupakan faktor pengukuran atas bekerjanya seorang atau kelompok orang dalam melaksanakan tugas.

=> Menurut Prof. Soempomo Djojowadono (1987), professional adalah Mempunyai sistem pengetahuan yang isoterik (tidak dimiliki sembarang orang), Ada pendidikannya dan latihannya yang formal dan ketat, Membentuk asosiasi perwakilannya. Ada pengembangan Kode Etik yang mengarahkan perilaku para anggotanya.

=> Menurut Soemarno P. Wirjanto (1989) professional adalah Harus ada ilmu yang diolah di dalamnya Harus ada kebebasan, tidak boleh ada hubungan hirarki.Harus ada kebebasan ( = hak tidak boleh dituntut ) terhadap penentuan sikap dan perbuatan dalam menjalankan profesinya.Harus ada Kode Etik dan peradilan Kode Etik oleh suatu Majlis Peradilan Kode Etik.

          Menjadi profesional berarti mampu menempatkan diri sebagai seorang yang mengerti dan paham akan tugas dan tanggung jawab pekerjaan, membangun hubungan dan relasi kerja dengan tim lain, serta selalu fokus dan konsisten dengan target dan tujuan organisasi.

1.        Masih Ada, Karena sikap profesionalisme itu harus selalu di terapkan pada setiap individu ataupun kelompok dalam sebuah perusahaan ataupun profesi, karena dengan adanya profesionalisme menjadikan sebuah  perusahaan yang mampu menghasilkan sebuah produk yang berkualitas baik, ini dibuktikan masih adanya proses  kemajuan ataupun peningkatan pada sebuah perusahaan.

           Ataupun sebaliknya jika seseorang tidak mempunyai sifat profesionalisme dalam  pekerjaan dapat membuat orang tersebut tidak dipercaya oleh tempat ia bekerja karena menjadikan hasil kerjanya tidak sesuai dengan kualitas yang di terapkan dalam sebuah perusahaan.

2.    Profesi adalah suatu pekerjaan yang dikerjakan sebagai sarana untuk mencari nafkah hidup sekaligus sebagai sarana untuk mengabdi kepada kepentingan orang lain (orang banyak) yang harus diiringi pula dengan keahlian, ketrampilan, profesionalisme, dan tanggung jawab
Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya.

        Biasanya sebutan “profesi” selalu dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para pemangkunya. Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetepi memerlukan suatu persiapan melelui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu.

        Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.

      Jadi intinya Profesi itu adalah suatu keahlian khusus seseorang dalamm salah satu pekerjaan sedangkan pekerjaan itu adalah meliputi hal umum semua apa yg bisa seseorang itu kerjakan tanpa orang itu harus memiliki keahlian lebih.

3.    Kejadian protes kaum buruh seringkali merupakan manifestasi kurangnya sikap mental profesional baik si buruh maupun si juragan (investor). Saya sendiri tidak begitu suka dengan pemisahan buruh dan juragan dalam hal ini. Karena permasalahannya bukan sekedar mendudukan dua kutub ini berseberangan atau bahkan bertentangan. Saya lebih cenderung mendudukan mental profesional lebih penting baik sebagai buruh profesional maupun juragan yg profesional.

        Mental Profesional harus dan wajib dimiliki oleh kedua nya baik sebagai juragan ataupun sebagai buruh karena itu akan terlihat sekali dampak yang ditimbulkan ketika kedua nya tidak saling profesional dalam bekerja.

        Contohnya jika seorang buruh bersikap profesional maka apa yang dia kerjakan akan selalu menjadi produk yang sesuai kualitas peraturan yang sudah di terapkan oleh perusahaan sehingga membuat perusahaan mampu menghasilkan barang yg bernilai jual setara dengan kualitas barang itu.

       Selain itu ketika perusahaan mengalami peningkatan penjualan maupun pendapatan disini sifat profesional seorang juragan ataupun pemimpin perusahaan akan secara otomatis di lakukan oleh pemimpin perusahaan yakni dengan adanya uang free bonus buat para buruh karena pekerjaan mereka dilakukan dengan profesional.

         Dari segi lain sebaliknya jika sifat profesional tidak di terapkan maka akan sangat berdampak besar baik bagi buruh ataupun juragan sebagai pemimpin perusahaan. Contohnya ketika seorang buruh tidak bersikap profesional bisa saja buruh itu melakukan hal curang ataupun yang lainnya misalnya seorang buruh proyek bangunan perumahan seorang buruh itu ketika tidak profesional bisa saja buruh itu mengurangi takaran semen ataupun melebihkan kaleng cat.

       Dengan begitu kualitas kokoh dan cerah warna sebuah bangun akan tidak nampak sempurna karena kenakalan seorang buruh bangunan. Jika seorang juragan ataupun pemimpin proyek tersebut tidak profesional pemimpin tersebut bisa saja mengaji seorang buruh dengan harga murah tidak sesuai dengan harga rumah yang dijual dengan harga tinggi.

      Bagamaina sesorang dianggap profesional dari sisi moral ? Menurut hemat saya ada tiga hal pokok yang musti dilakukan/dipegang oleh seorang pekerja profesional, yaitu :
– tidak memaksa,
– tidak mengiba, dan
– tidak berjanji.
Sikap moral profesi ini sangat dikontrol oleh konsep diri seseorang antara lain sikap menghadapi tantangan, cobaan serta hambatan.

       Nah itu tadi hasil dari opini penulis tentang sikap profesional oleh seorang buruh dan seorang juragan ataupu pemimpin perusahaan yang penulis kemas dengan bahasa penulis sendiri dengan tambahan dari beberapa pengertian yang penulis ambil dalam sebuah website di google.

      Semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah wawasan kita semua terutama dalam hal Profesinalitas dalam Bekerja.

           Sumber Tambahan Penulis 

 - https://thelastthree.wordpress.com/tag/definisi-profesionalisme-menurut-para-ahli/
 - https://www.maribelajarbk.web.id/2015/04/pengertian-profesional-profesi.html
- https://geologi.co.id/2006/05/06/mental-profesional-untuk-buruh-maupun-juragan/


Related Posts

Comments


EmoticonEmoticon